Berikut ini adalah beberapa jenis vitamin utama yang
terdapat dalam multivitamin:
- Vitamin A
Vitamin A menstimulasi
produksi dan aktivitas sel darah putih, berperan dalam pembentukan tulang,
membantu mempertahankan kesehatan sel endotel, dan mengatur pertumbuhan dan
pembelahan sel. Jumlah vitamin A yang direkomendasikan untuk dikonsumsi adalah
5000 IU untuk pria dan 4000 IU untuk wanita. Vitamin A dapat ditemukan dalam
sereal, jus, dan produk susu yang difortifikasi. Banyak buah dan sayuran juga
mengandung betakaroten dan prekursor vitamin A lainnya yang akan diubah oleh
tubuh menjadi vitamin A.
Kelebihan vitamin A
dapat meningkatkan risiko fraktur tulang pinggang dan cacat pada janin.
Sebaliknya, betakaroten tidak toksik bahkan pada kadar tinggi. Tubuh akan
mengubah betakaroten menjadi vitamin A sesuai kebutuhan. Oleh karena itu, lebih
dianjurkan untuk memilih suplemen yang mengandung vitamin A yang seluruh atau
sebagian besarnya berbentuk betakaroten.
- Vitamin B6,
vitamin B12, dan asam folat
Kekurangan asam folat
dikaitkan dengan cacat lahir seperti spina
bifida dan anencephaly. Untuk
mendapatkan 400 mikrogram asam folat perhari dari makanan tidaklah mudah.
Itulah sebabnya wanita usia subur atau yang merencanakan kehamilan perlu
mendapatkan tambahan asam folat.
Asam folat, vitamin B6
dan B12 juga membantu melawan penyakit jantung dan beberapa jenis kanker. Hal
ini dikarenakan ketiga vitamin tersebut berfungsi mengubah homosistein menjadi
metionin. Jika ketiga vitamin B tersebut jumlahnya tidak mencukupi di dalam
tubuh, proses perubahan tersebut menjadi tidak efisien dan kadar homosistein
meningkat. Tingginya kadar homosistein dikaitkan dengan peningkatan risiko
penyakit jantung dan stroke.
Asam folat juga
berperan penting dalam pembentukan DNA. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang
mendapatkan asam folat dalam jumlah yang melebihi rata-rata dari makanan atau
suplemen memiliki risiko kanker kolon dan kanker payudara yang lebih rendah.
Jumlah konsumsi asam folat yang direkomendasikan adalah 400 mikrogram perhari. Sumber
asam folat antara lain dari sereal dan padi-padian yang difortifikasi, serta
buncis.
Diet yang sehat harus
mengandung 1,3 – 1,7 miligram vitamin B6. Sedangkan jumlah yang
direkomendasikan untuk vitamin B12 adalah 6 mikrogram perhari. Kekurangan
vitamin B12 dapat disebabkan oleh anemia pernisiosa atau karena usia lanjut
yang mengalami kesulitan dalam mengabsorbsi vitamin B12 dari makanan. Gejala
kekurangan vitamin B12 berupa berkurangnya kemampuan mengingat, disorientasi,
halusinasi, dan rasa kesemutan pada lengan dan kaki.
- Vitamin C
Vitamin C berperan
penting dalam mengontrol infeksi, sebagai antioksidan yang menetralkan radikal
bebas berbahaya, serta membantu pembentukan kolagen yang dibutuhkan untuk
membangun tulang, gigi, gusi, dan pembuluh darah yang sehat. Jumlah asupan
vitamin C yang direkomendasikan adalah 90 mg untuk pria dan 75 mg untuk wanita
perhari (perokok membutuhkan tambahan 35 mg). Sumber vitamin C adalah
buah-buahan sitrus, beri, lada, tomat, brokoli, bayam, dan makanan yang
difortifikasi. Vitamin C dosis tinggi juga dikaitkan dengan penyembuhan flu dan
peningkatan sistem kekebalan tubuh, tetapi hal ini masih membutuhkan penelitian
lebih lanjut.
- Vitamin D
Vitamin D membantu
tubuh mengabsorpsi dan mempertahankan kalsium dan fosfor yang keduanya
dibutuhkan untuk pembentukan tulang. Penelitian laboratorium juga menunjukkan
bahwa vitamin D menghambat pertumbuhan dan perbanyakan sel kanker. Kekurangan
vitamin D dikaitkan dengan peningkatan risiko fraktur tulang dan jatuh (masalah
yang umum terjadi pada usia lanjut yang dapat menyebabkan lumpuh dan kematian),
serta kemungkinan meningkatkan risiko kanker prostat, payudara, kolon, dan
kanker lainnya. Vitamin D secara alami disintesis oleh kulit pada saat terpapar
sinar ultraviolet matahari. Orang yang jarang mendapatkan sinar matahari
berisiko mengalami kekurangan vitamin D. Sintesis vitamin D pada kulit menurun
seiring dengan pertambahan usia.
Jumlah asupan vitamin
D yang direkomendasikan adalah 5 mikrogram untuk usia 50 tahun ke bawah, 10
mikrogram untuk usia 51-70 tahun, dan 15 mikrogram untuk 70 tahun ke atas.
Namun, asupan optimal yang direkomendasikan lebih tinggi, yaitu 25 mikrogram
(1000 IU), untuk yang berumur lebih dari 2 tahun. Sangat sedikit makanan yang
secara alami mengandung vitamin D, di antaranya adalah produk susu dan sereal
(yang difortifikasi), ikan berlemak seperti salmon dan tuna. Untuk kebanyakan
orang, cara terbaik mendapatkan vitamin D yang cukup adalah dengan mengonsumsi
multivitamin.
- Vitamin E
Vitamin E dikaitkan
dengan penurunan risiko penyakit jantung koroner, walaupun hal ini masih
membutuhkan penelitian lebih lanjut. Jumlah asupan vitamin E harian yang
direkomendasikan adalah 15 mg, yang ekuivalen jumlahnya dengan 22 IU vitamin E
dari sumber alami atau 33 IU vitamin E sintetik. Beberapa penelitian
menganjurkan minimal 400 IU vitamin E perhari dibutuhkan untuk kesehatan yang
optimal. Namun, pedoman terbaru menyatakan bahwa konsumsi suplemen vitamin E
lebih dari 1000 mg perhari adalah tidak aman; jumlah tersebut ekuivalen dengan
1500 IU vitamin E sumber alami atau 1100 IU vitamin E sintetik.
- Vitamin K
Vitamin K berperan
penting dalam proses pembekuan darah. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa
vitamin K juga berperan dalam pembentukan tulang. Kadar vitamin K yang rendah
dikaitkan dengan kepadatan tulang yang rendah, dan suplementasi vitamin K dapat
memperbaiki kesehatan tulang. Wanita yang mendapatkan minimal 110 mikrogram
vitamin K perhari memiliki risiko 30% lebih kecil untuk mengalami patah tulang
pinggang dibandingkan mereka yang konsumsi vitamin K-nya lebih sedikit.
Jumlah asupan harian
vitamin K yang direkomendasikan adalah 80 mikrogram untuk pria dan 65 mikrogram
untuk wanita. Vitamin ini banyak terkandung dalam makanan secara alami,
terutama sayuran berdaun hijau dan minyak sayur.
(sumber: WebMD)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar