Sabtu, 16 Juni 2012

Multivitamin


Multivitamin adalah kombinasi berbagai vitamin yang dikemas dalam bentuk tablet, kapsul, cairan, dan injeksi. Multivitamin digunakan untuk melengkapi kekurangan vitamin dalam tubuh yang terjadi akibat penyakit, kehamilan, gizi yang buruk, penurunan penyerapan makanan dari saluran pencernaan, dan berbagai kondisi lainnya.
Mendapatkan vitamin dari sumber alami yaitu diet yang sehat dan seimbang memang lebih baik dan lebih terjangkau harganya. Namun dalam kenyataannya, sebagian besar orang tidak mengonsumsi makanan, khususnya sayur dan buah-buahan, dalam jumlah yang mencukupi. Selain itu, sejumlah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa konsumsi multivitamin ternyata dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, osteoporosis, serta berbagai penyakit lainnya, serta meningkatkan daya tahan tubuh.
Anda yang termasuk dalam kelompok di bawah ini perlu mempertimbangkan untuk mengonsumsi multivitamin:
·  Wanita usia subur atau yang merencanakan kehamilan: Kelompok ini membutuhkan 400 mikrogram asam folat perhari. Asam folat membantu mencegah kerusakan saraf pada janin dan lebih baik dikonsumsi beberapa minggu sebelum kehamilan. Asam folat dalam suplemen dan makanan yang difortifikasi lebih mudah diserap tubuh daripada yang terdapat secara alami dalam makanan.
·    Wanita hamil atau menyusui: Tersedia sejumlah vitamin prenatal khusus yang penting untuk perkembangan bayi yang sehat. Namun, beberapa vitamin dalam dosis besar dapat membahayakan. Oleh karena itu, berkonsultasilah dengan dokter sebelum menggunakan suplemen apapun selama masa penting ini.
·         Usia 60 tahun ke atas: Proses penuaan dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk menyerap dan menggunakan zat gizi tertentu. Masalah gizi yang utama pada usia lanjut adalah kekurangan vitamin D, C, B6, B12, asam folat, serta mineral seperti seng, kalsium, dan magnesium.
·   Vegetarian yang ketat: Mereka yang sama sekali tidak mengonsumsi produk hewani tidak mendapatkan vitamin B12, seng, zat besi, dan kalsium dalam jumlah cukup.
·         Mereka yang menjalani diet penurunan berat badan, peminum dan perokok berat berisiko tinggi untuk mengalami kekurangan berbagai jenis vitamin dan mineral.
·    Siapapun yang tidak mengonsumsi diet yang seimbang (minimal 5 saji buah dan sayur perhari, biji-bijian utuh, produk susu rendah lemak, dan sejumlah kecil daging rendah lemak, unggas, atau ikan) mungkin kekurangan asam folat, vitamin B6, dan vitamin B12. Kelompok vitamin B tersebut berperan dalam menurunkan kadar homosistein dalam darah sehingga membantu menurunkan risiko penyakit jantung, penyakit Alzheimer, dan osteoporosis. Asam folat juga dapat membantu mencegah kanker serviks dan kolon.

(sumber: WebMD)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar