Multivitamin adalah kombinasi berbagai vitamin yang
dikemas dalam bentuk tablet, kapsul, cairan, dan injeksi. Multivitamin
digunakan untuk melengkapi kekurangan vitamin dalam tubuh yang terjadi akibat
penyakit, kehamilan, gizi yang buruk, penurunan penyerapan makanan dari saluran
pencernaan, dan berbagai kondisi lainnya.
Mendapatkan vitamin dari sumber alami yaitu diet yang
sehat dan seimbang memang lebih baik dan lebih terjangkau harganya. Namun dalam
kenyataannya, sebagian besar orang tidak mengonsumsi makanan, khususnya sayur
dan buah-buahan, dalam jumlah yang mencukupi. Selain itu, sejumlah penelitian
terbaru mengungkapkan bahwa konsumsi multivitamin ternyata dapat menurunkan
risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, osteoporosis, serta
berbagai penyakit lainnya, serta meningkatkan daya tahan tubuh.
Anda yang termasuk dalam kelompok di bawah ini perlu
mempertimbangkan untuk mengonsumsi multivitamin:
· Wanita usia subur atau
yang merencanakan kehamilan: Kelompok ini membutuhkan 400 mikrogram asam folat
perhari. Asam folat membantu mencegah kerusakan saraf pada janin dan lebih baik
dikonsumsi beberapa minggu sebelum kehamilan. Asam folat dalam suplemen dan
makanan yang difortifikasi lebih mudah diserap tubuh daripada yang terdapat
secara alami dalam makanan.
· Wanita hamil atau
menyusui: Tersedia sejumlah vitamin prenatal khusus yang penting untuk
perkembangan bayi yang sehat. Namun, beberapa vitamin dalam dosis besar dapat
membahayakan. Oleh karena itu, berkonsultasilah dengan dokter sebelum
menggunakan suplemen apapun selama masa penting ini.
·
Usia 60 tahun ke atas:
Proses penuaan dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk menyerap dan menggunakan zat
gizi tertentu. Masalah gizi yang utama pada usia lanjut adalah kekurangan
vitamin D, C, B6, B12, asam folat, serta mineral seperti seng, kalsium, dan
magnesium.
· Vegetarian yang ketat:
Mereka yang sama sekali tidak mengonsumsi produk hewani tidak mendapatkan
vitamin B12, seng, zat besi, dan kalsium dalam jumlah cukup.
·
Mereka yang menjalani
diet penurunan berat badan, peminum dan perokok berat berisiko tinggi untuk
mengalami kekurangan berbagai jenis vitamin dan mineral.
· Siapapun yang tidak
mengonsumsi diet yang seimbang (minimal 5 saji buah dan sayur perhari,
biji-bijian utuh, produk susu rendah lemak, dan sejumlah kecil daging rendah
lemak, unggas, atau ikan) mungkin kekurangan asam folat, vitamin B6, dan
vitamin B12. Kelompok vitamin B tersebut berperan dalam menurunkan kadar
homosistein dalam darah sehingga membantu menurunkan risiko penyakit jantung,
penyakit Alzheimer, dan osteoporosis. Asam folat juga dapat membantu mencegah
kanker serviks dan kolon.
(sumber: WebMD)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar